Minggu, 03 Juni 2018

Memasrahkan bukan memaksakan

di 17.36.00
Image result for air jatuh di daun

Assalamualaikum wr. wb

"aku milik-Mu
Maka janganlah Kau pasrahkan diriku kepadaku"

Seringkali dalam hidup, kita seperti menjadi nahkoda atas kehidupan kita. Kita menyetir kehidupan kita sendiri. Ingin jadi apa kelak ketika aku besar? Ingin masuk kemanakah ketika aku sekolah? Bersama siapakah kelak aku akan berjodoh? dan masih banyak pertanyaan yang kita sendiri tak tau jawabnya, namun kita berusaha untuk merangkai puzzle satu persatu demi menjawab dan merealisasikan pertanyaan tadi.

Kita memaksa untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Menghalalkan segala cara, menjatuhkan kanan, kiri demi keinginan kita. Namun kita lupa bahwa sebenarnya ada nahkoda terbesar dalam kehidupan kita, yang selamanya kita tak bisa terlepas dari kehendakNya. Dialah Allah. Maha mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya.

Kita boleh berusaha sekuat tenaga untuk menggapai impian dan harapan kita, karena memang Dia menganjurkan kita untuk berikhtiar sebelum bertawakal. namun tetap, keputusan akhir berada ditanganNya. Kita tidak bisa marah kepadaNya jika keputusan yang ada berbeda dengan harapan yang kita inginkan. Karena hidup tak selamanya memberikan apa yang kita inginkan, melainkan terkadang kita harus ikhlas dan menyabari terhadap garis hidup yang telah ditentukan olehNya. so Hamasaaaah yaaa..

Terkadang ada titik dimana kita tidak mampu menghandle semua harapan-harapan yang kita bangun kepada dunia ini. Kita merasa tak sanggup dan lelah terhadap semua ini. Maka yang bisa dilakukan hanyalah pasrah dan pasrah. Memasrahkan dan bukan memaksakan kepada Allah. Biarlah hukum Allah yang bekerja. 

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).

Kita terlalu fokus memandang apa yang terjadi pada saat ini, dan jarang berpikiran secara visioner. Mungkin saat ini kita berpikiran bahwa pilihan kita terbaik, namun bukannya Allah mengetahui apa yang akan terjadi dimasa depan. Perhitungan Allah dengan perhitungan manusia itu berbeda. Jadi let it go.. Allah knows, but we dont. trust Allah and try to keep husnudzon to Allah. Bukannnya Allah sesuai prasangka hambanya. Jadi mulailah dengan prasangka yang baik kepada Allah. Bahwa Allah selalu menginginkan yang terbaik bagi hambaNya.

Sekian
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum wr.wb

Sivma




0 komentar:

Posting Komentar

 

TAMAN IQRO © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor

Back to Top
Black Moustache