Jumat, 24 Agustus 2018

Stereotip Diri

di 21.59.00
Image result for stereotip



Assalamualaikum wr.wb

Hai readers... Apakabar?
Semoga baik ya dan diberi keberkahan olehNya dalam suka maupun duka :)

Kali ini admin akan membahas sesuatu yang berbau psikologi nih, setidaknya biar kalian tau apa yang dipelajari dalam psikologi, meskipun hanya secuil hehe..
Stereotip diri.. itu adalah pembahasan yang akan diangkat dalam tulisan kali ini, yang dipelajari dalam psikologi sosial. 

Sebagian dari banyaknya ustadz tidak memperkenalkan bahwa dirinya adalah ustadz, namun karena mereka senang untuk berdakwah dan mengajar ngaji akhirnya mereka dipanggil "ustadz".
Sebagian dari banyaknya artis tidak memperkenalkan bahwa dirinya seorang artis. namun karena mereka senang berkarya dalam permusikan, perfilman dan tentunya menunjukkan bakat seni-nya akhirnya mereka dipanggil "artis".
Sebagian dari banyaknya orang yang telah pergi ke tanah suci untuk melaksanakan haji, mereka tidak menginginkan bahwa mereka dipanggil umik atau abah ataupun orang yang sangat disegani banyak orang. Namun orang lainlah yang menjulukinya.

(ps: "kenapa sebagian dari banyaknya?". Karena memang lebih banyak orang yang memang ingin dinilai seperti itu).

Dari sini mungkin readers punya sedikit gambaran mengenai stereotip. Stereotip sendiri adalah penilaian terhadap seseorang yang berdasarkan persepsi terhadap kelompok atau individu. Bisa juga dikatakan sebagai jalan pintas seseorang untuk menilai sesuatu. Penilaian dalam hal ini bisa berupa positif ataupun negatif. Namun stereotip ini tidak selalu akurat.

back to case ya..

Sebenarnya ada udang dibalik batu, admin menjelaskan sedemikian rupa tentang stereotip diri. Terkadang hanya karena kita lahir dalam situasi yang seperti itu ataupun hidup dalam keadaan itu lantas orang lain memberikan stereotip kepada kita sesuai apa yang dilihatnya. Melihat dari cover tanpa tau isinya. Sedih aja lihatnya hiks hiks wkwk. 

Admin akan memberikan beberapa case tentang stereotip diri :

seorang ustadz/kyai/artis seringkali dinilai sebagai orang yang tidak akan berbuat kesalahan dan sempurna dimata pengikutnya (especially ustadz). Dan mereka dijadikan panutan oleh orang sekelilingnya (both of them). 

Lalu saat mereka melakukan kesalahan, masyarakat langsung menjudge "ustadz/artis itu kok berbuat nista sih, bukankah seharusnya dia memberikan contoh yang baik kepada masyarakat ?".

Sebenarnya beban apakah ini?
Sebuah beban yang tercipta karena stereotip masyarakat mengenai orang-orang yang admin contohkan diatas. Atau mungkin readerspun mengalaminya?.

Sebagian dari mereka tidak mengharapkan penilaian tersebut, tapi masyarakatlah yang memberikan. Lantas mengapa masyarakat cenderung menjadi hakim bagi orang-orang yang tak bersalah dan membebankan sesuatu yang berat kepada mereka?

Setidaknya mereka juga manusia biasa, mereka tidak sempurna. Mereka juga melakukan kesalahan sama seperti orang-orang yang memberikan stereotip tersebut. Namun seolah olah kesalahan terbesar berada padanya. 

Ini bukanlah hukum tertulis namun mungkin ini hukum tak tertulis dalam bersosialisasi dengan orang lain. Pasti ada penilaian baik positif maupun negatif. Kita akan sulit untuk merubah mindset ini dalam masyarakat, namun admin akan memulai merubah mindset pada diri admin. Bahwa tak ada manusia yang sempurna, setiap manusia pasti punya kesalahan, entah disengaja maupun tidak. Sekalipun itu presiden, kyai, artis, ataupun hafidz/ah.

Islam juga mengajarkan kepada kita untuk tidak sembarangan memberikan penilaian terhadap orang.  Melainkan kita harus meneliti dahulu sebelum menilai. Seorang nabi saja dinilai oleh kaumnya sebagai seorang pendusta, penyair dll. Apalagi manusia yang biasa seperti kita, yang banyak salahnya daripada benarnya. Hal ini membuktikan bahwa persangkaan tidak selalu benar dan akurat. Maka kenali dahulu sebelum menilai, siapatau ada keindahan dibalik ketersembunyiannya.

"Sebaik-baiknya manusia pasti memiliki sisi buruk, dan seburuk-buruknya manusia pasti juga memiliki sisi baik. Because life is balance between yin and yang"


Semoga mau paham dan bermanfaat
Wassalamualaikum wr.wb

sivma.





0 komentar:

Posting Komentar

 

TAMAN IQRO © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor

Back to Top
Black Moustache