Sabtu, 26 Mei 2018
Sang Pemilik Kebaikan
Assalamualaikum wr.wb
Hallo readers..
bagaimana puasanya, masih lengkap atau udah bolong nih ? :p
Semoga kita semua diberi kelancaran dan keberkahan dalam menjalankan puasa ramadan tahun ini. aamiin
Kali ini admin akan membagikan sedikit pengetahuan admin mengenai kebaikan. Apasih kebaikan itu? Pasti ada sebagian readers yang uda jawab dalam hati hehe. Kebaikan adalah lawan dari keburukan. Hal baik cenderung disukai orang, karena terkadang perbuatan baik dapat meringankan penderitaan orang dan membuat orang lain merasa senang. Berbeda dengan hal buruk yang justru berkonotasi negatif yg merugikan.
Secara tidak sadar, alam bawah sadar kita menyukai orang yang berbuat baik dan membenci orang yang berbuat buruk. kita jatuh cinta kepada orang yang melakukan kebaikan. Sebenarnya apa yang ia cintai dari bentuk "jatuh cinta kepada orang yang melakukan kebaikan"?. Kebaikannya kah atau justru orang yang melakukan kebaikan itu?. Orang-orang yang telah jatuh cinta kepada pelaku kebaikan cenderung untuk terus berterima kasih dan berterima kasih kepada pelaku kebaikan itu. Lantas bagaimana jika kebaikan hilang dari pelaku kebaikan tersebut? Apakah cinta itu masih dalam kadar yang sama?
Kebaikan itu Allah. Sumber dari segala kebaikan. Tak ada satu orang manusia pun yang dapat melakukan kebaikan tanpa kehendak dari-Nya. Dan selama ini manusia melakukan kebaikan karena mengharapkan sesuatu, bukan karena sebab kebaikan itu sendiri. Memang ada hadits yang menyatakan dalam beramal kita harus ikhlas. Tapi apakah selama ini kita melakukan kebaikan itu murni dari hati tanpa mengharapkan ridho-Nya? Nahlo , seikhlas-ikhlasnya kita, pasti kita masih berharap mendapat sesuatu dari Allah, entah mengharap ridho-Nya, rahmat-Nya, ataupun pertolongan-Nya. Meskipun dalam berbuat baik kita tidak berharap sanjungan dari manusia, namun bukankah begitu readers ? :D
Perumpamaannya seperti ini, "ada seorang raja, penjaga gudang, dan rakyat. Pada suatu hari rakyat membutuhkan pasokan beras untuk makan, dan dia meminta bantuan kepada sang penjaga gudang. Apakah bisa sang penjaga gudang memberikan beras tanpa seijin dari raja? jawabnya tidak. Raja yang berkuasa penuh atas kerajaannya, namun sang penjaga gudang hanyalah perantara untuk memberikan bantuan kepada rakyat. Lantas apakah pantas jika rakyat justru lebih jatuh cinta kepada sang penjaga gudang, bukan jatuh cinta kepada sang raja?"
Readers pasti sudah bisa menjawab sendiri hehee..
Kebaikan sampai kapanpun akan terlihat indah, karena kebaikan mencerminkan sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang Allah miliki. Jika ada manusia yang terus menerus berbuat baik, maka manusia tersebut dipercaya oleh Allah untuk menjadi perantara atas kebaikan yang akan diberikan kepada orang lain. Dan orang lain tak perlu mengucap terima kasih yang berlebih atau sampai jatuh cinta kepada sang perantara. Karena yang lebih berhak untuk mendapat ucapan terima kasih dan rasa cinta hanya Allah azza wa jalla. Sang perantara sampai kapanpun hanyalah perantara. :)
nb: dianalogikan raja sebagai Allah, Penjaga gudang sebagai pelaku kebaikan dan rakyat sebagai orang yang mencintai pelaku kebaikan.
Semoga mau paham dan bermanfaat
aamiin
Wassalamualaikum wr.wb
sivma
Categories
Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar