Assalamualaikum wr.wb
Setiap yang bernyawa di bumi ini,
pasti akan Allah uji dengan kesedihan, kesempitan, kemiskinan, kebahagiaan,
kesepian, dll. Ujian yang menerpa kita adalah sebagai tolak ukur sejauh manakah
rasa cinta kita kepada Allah (?) dan sedalam apakah kepercayaan kita
terhadap-Nya (?). Kita diberi pendengaran dan penglihatan, agar daripadanya lah
Allah memberikan ujian tersebut. Masihkah kita bersabar ataukah berpaling(?).
Sungguh pertanyaan berat.
Sejenak kita menoleh kebelakang.
Kita lihat bagaimana kisah nabi Ibrahim yang diuji Allah berupa nabi Ibrahim
belum dikaruniai seorang anak hingga usia beliau mencapai 86 tahun. Bisa kalian
banyangkan menikah hingga berusia 86 tahun tetapi Allah belum mengijinkan nabi
Ibrahim untuk memiliki seorang keturunan. Pasti bagi nabi Ibrahim itu adalah
ujian yang sangat berat. Cibiran, gejolak hati, dan pertentangan hati yang
dialaminya tak membuat nabi Ibrahim menyerah. Dia tetap bersabar, bahkan dengan
kekuatan sabar yang tertinggi atau yang sering kita sebut sebagai “Halim”. Dia tetap
berserah diri kepada Allah.
Tatkala dia dikaruniai seorang
anak yang bernama Ismail pada usianya ke-86, lalu nabi Ibrahim diuji lagi oleh
Allah berupa mimpinya tentang penyembelihan anaknya Ismail ketika Ismail beranjak
remaja. Lalu dengan hati penuh ikhlas nabi Ibrahim menyampaikan tentang
mimpinya tersebut kepada Ismail selaku putra beliau. Lalu Ismail pun berkata “
Bila memang itu wahyu dari Allah, maka lakukanlah ABI, aku ikhlas”… Ucap Ismail
sembari berserah diri kepada takdir Allah.. Namun Allah berkata lain, akhirnya
Ismail pun digantikan oleh hewan kurban sebagai ganti penyembelihan tsb.
Dari cerita tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa terkadang Allah tidak benar-benar
ingin menyakiti kita. Meskipun ada pribahasa “sang sutradara harus rela
menyakiti sang pemeran utamanya”. If you know what I mean. Allah hanya ingin mengetahui dan menguji kita bagaimana kedudukan Allah dibanding makhluk ciptaannya di dalam
hati seorang hambanya (?).
Mungkin pada jaman sekarang ini,
dunia telah membuat kita lelah. Peraturan yang Allah buat terkadang membuat
kita lelah. Mentaati perintah-Nya pun terkadang membuat kita lelah. Tetapi
selelah apapun itu, sisipkan kata sabar didalam hati kita. Agar dia menguatkan
kita kembali dengan pantulan cahaya-Nya. Agar energy kesabaran dalam diri kita
ter charge penuh kembali. Agar kita kuat dalam menjalani kehidupan ini. Hamasaah!
Allah memberitahu kepada kita “
Bersabarlah dengan menyeru tuhanmu di pagi dan sore hari” Qs ….. (cari tau
sendiri ya). Itu berarti Allah menyuruh kita untuk melakukan solat dan tetap
bersabar. Karena dengan solat yang khusyuk kita akan dapat berkomunikasi dengan
rob kita, dengan kita bersujud kita dapat menceritakan semua keluh kesah kehidupan
ini. Dan berdoalah.. Menangislah..menangislah..dan menangislah dihadapan-Nya karena
hal itu akan membuatmu kuat!. Belilah surga dengan kepayahanmu. Karena kau harus membeli dengan harga mahal atas surga yang kau inginkan.
Dunia ini tak pantas untuk kau
tangisi. Tak pantas pula untuk kau banggakan. Tak pantas tuk disanjung. Dan tak
patutlah kita tenggelam dalam kemilaunya dunia. Karena dunia ini hanyalah
panggung sandiwara, dan kita tak akan pernah tau kapan pementasan sandiwara
terbesar ini akan berakhir. Dan semua kepayahan, kelelahan, dan air matamu sangat berharga dihadapan-Nya. Now let it go
Untuk diri yang selalu berjuang-
Malang, 30 Agustus 2017
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum wr.wb
Wassalamualaikum wr.wb
TI
Sivma.
0 komentar:
Posting Komentar